Apa Itu Dropship?? Yuk Simak, Cara Menjadi Dropshipper Untuk Pemula Terbaru 2021
Sumber Image : https://www.centerklik.com/bisnis-dropship-terlaris-perlu-anda-coba/
Cara menjadi dropship - sering sekali mengiringi kesuksesan seseorang yang bergerak dalam bidang penjualan secara online. Bisnis yang dapat anda lakukan dengan mudah ini memiliki langkah yang praktis sampai anda sukses menjalankannya.
Tentu, anda telah mendengar jika bisnis dropship ini tak membutuhkan modal yang banyak. Karena berjualan dengan cara online ini sangat efektif, apalagi bagi para pelajar atau mahasiswa yang ingin mencari tambahan pundi-pundi uang. Bahkan, bisnis dropship dapat berjalan, meskipun anda belum pernah melakukannya atau sebagai pemula.
Sumber : https://www.harapanrakyat.com/2020/08/cara-menjadi-dropship/
Baca Juga : Cara Mudah Pasang Bola Bantuan Di Realme C15
Apa itu Bisnis Dropship?
Bisnis dropship adalah model bisnis di mana seseorang menjual produk yang dibuat oleh pihak lain. Namun, untuk menjual produk tersebut, orang ini tak perlu menyetok dan mengirimkannya secara manual. Lewat bisnis dropship, produsen juga lah yang mengirimkan produknya ke konsumen.
Lalu, apa itu dropshipper? Dropshipper adalah orang menjalankan bisnis dropship. Kalau Anda nantinya menjalankan bisnis dropship, Anda akan disebut sebagai dropshipper.
Sumber : https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-menjadi-dropshipper/
Keuntungan Menjadi Dropshipper
Sebenarnya ada banyak manfaat atau keuntungan yang bisa didapat dari bisnis dropship ini. Berikut kami akan menjelaskan satu per satu, agar kamu yakin untuk memulai bisnis dropship kamu.
1. Dapat Dijalankan dengan Modal Kecil
kamu sebagai dropshipper tidak perlu berinvestasi atau cari modal banyak-banyak untuk melakukan jenis bisnis satu ini. Modal mungkin harus besar bagi para reseller atau penjual yang melakukan bisnisnya secara tradisional.
Nah, dengan kegiatan dropshipping ini, kamu tidak perlu beli produknya dulu kecuali si pembeli yang tertarik sudah melakukan transaksi atau beli ke kamu. Itupun kamu tinggal meneruskan uang yang sudah kamu terima dari si pembeli dan bisa langsung mengambil keuntungannya.
Uang atau modal juga jadi lebih sedikit karena kamu tidak usah memikirkan biaya sewa atau beli tempat penyimpanan buat barang atau produk-produk yang mau kamu jual.
2. Proses Operasional Sangat Mudah
Bisnis ini juga bisa dikatakan mudah untuk dijalankan, walau kamu hanya sendirian menjalankannya. Tentunya, ini karena kamu tidak perlu berurusan dengan produk atau pembeli kamu secara fisik.
Jika kamu bergelut dalam penjualan yang tradisional pada umumnya, kamu harus capek-capek melakukan kampanye langsung atau menjadi sales dengan berkomunikasi ke satu dan lebih banyak orang secara tatap muka. Bisnis di era digital kini membuat hal itu jadi lebih mudah.
Bahkan bila kamu membaca penjelasan kami sebelumnya soal konten dari supplier, kamu sudah punya foto produk dan keterangan lainnya yang tinggal kamu upload dan masukkan ke media penjualan kamu. kamu juga tak perlu mengurus inventarisasi, pengelolaan gudang atau storage, pengemasan dan pengiriman barangnya. Benar-benar tidak ribet, bukan?
3. Lokasi dan Waktu Berjualan Fleksibel
Mengenai lokasi dan waktu, ini sudah pasti fleksibel. kamu bisa mengatur diri sendiri, kapan kamu mau mulai membuka online store kamu dan sampai pukul berapa aktivitas transaksi atau belanja dijalankan. kamu sebagai dropshipper juga bisa melangsungkan bisnis di mana saja dengan satu ketentuan mutlak, koneksi internet yang memadai.
Bila kamu kewalahan menangani banyaknya calon pembeli atau klien yang sudah lama berlangganan, kamu bisa membagi beban ke anggota keluarga atau teman terdekat untuk ikut berbisnis bersama tanpa mengorbankan pekerjaan utama mereka sebelumnya.
4. Pilihan Produk Jualan Bervariasi
Karena kamu tidak usah pusing memikirkan pembelian produk terlebih dahulu secara fisik dan di mana kamu mau menyimpan produk yang akan dijual kembali, kamu bisa memilih apa saja produk yang ingin kamu tawarkan ke calon pembeli kamu. Segala jenis produk, berapa banyak variasinya tentunya bisa kamu pilih untuk promosikan.
5. Hemat Waktu, Tenaga dan Pikiran
Memang menjadi dropshipper tidak terlalu capek seperti yang dialami para pebisnis yang melangsungkan penjualannya secara fisik. Namun ini semua kembali kepada kamu yang bisa mengatur sendiri kapan dan sampai batas mana kegiatan kamu meladeni pelanggan. kamu pun bisa membuat pengumuman jika kamu ingin waktu off atau libur di hari tertentu.
6. Tak Perlu Menyewa Gudang
Karena bisnis dropshipping tidak memerlukan stok, otomatis kamu tidak perlu memiliki atau membayar sewa gudang penyimpan barang. Semua barang akan dikirim langsung oleh produsen atau pemasok, jadi kamu tak perlu repot-repot mengatur dan menyimpan inventori.
Sumber : https://www.dewaweb.com/blog/bisnis-dropship/
Cara Menjadi Dropshipper
Sejauh ini kamu sudah mengetahui hal-hal dasar tentang bisnis dropship.
Nah, sekarang kami akan memberitahukan bagaimana langkah demi langkah, untuk kamu merintis bisnis ini.
Yuk, lihat selengkapnya berikut ini!
1. Mencari Ide Bisnis
Sebelum terjun ke bisnis apapun, kamu tentu harus menentukan “ingin bisnis apa?”, nah begitupun di bisnis dropship ini.
- Kamu harus mengetahui dahulu produk apa yang akan kamu jual.
- Lakukan analisis pasar, kira-kira produk apa yang memiliki potensi besar.
- Memilih produk berdasarkan keinginan, bisa berakibat buruk, lho.
- Jadi mulailah dengan menentukan siapa target pasar kamu.
- Cari tahu sebenarnya apa masalah yang mereka alami, dan pilih produk yang bisa memberikan solusinya.
- Jika sudah begini, produk yang kamu jual akan lebih bernilai di mata konsumen.
2. Memilih Supplier yang Tepat dan Berkualitas
Supplier yang berkualitas akan berdampak baik untuk bisnis dropship yang kamu lakukan.Alasannya karena tentu saja, sebagai seorang dropshipper kamu tidak akan ikut campur dalam pengecekan kualitas barang yang supplier kirim. Jadi, kamu harus pastikan bahwa supplier pilihanmu bisa konsisten dan memiliki layanan yang baik. Selain itu, kamu juga harus bersiap jika pengiriman barang mengalami keterlambatan, karena pembeli akan mengeluh ke kamu sebagai penjual, bukan ke supplier. Maka dari itu, pilih supplier yang bisa dihubungi dengan mudah, sehingga kamu juga mendapatkan kejelasan dengan pasti. Cari supplier yang bisa dipercaya dan diandalkan dan tepat rincian produknya. Sehingga, kamu bisa terhindar dari tanggapan negatif dan reputasi buruk dari para pelangganmu.
3. Kerjasama dengan Supplier dan Tentukan Harga Jual
Setelah kamu menentukan supplier yang tepat, kamu bisa memulai kerjasama dengan mereka. Sebenarnya caranya cukup sederhana, kok. Kamu bisa melakukan perjanjian dengan mereka untuk tes atau menguji produknya terlebih dahulu. Jika semuanya berjalan mulus dan sesuai kehendakmu, maka jalinlah hubungan yang baik. Perlu kamu ketahui bahwa ada lhi supplier yang mewajibkan dropshippernya untuk menjual produk dengan harga yang sudah ditentukan. Jadi, pastikan kamu tanya ketentuan harga mereka, karena supplier tentu tidak ingin dropshippernya menjatuhkan harga pasar yang ada. Perihal keuntungan, seperti yang sudah disebutkan bahwa bisnis dropship memang memiliki profit kecil, kira-kira hanya 10-20% dari harga produk. Tapi kalau kamu memiliki penjualan dan strategi yang bagus, tentu total penghasilan akan jauh lebih besar karena kamu tak mengeluarkan modal yang banyak.
4. Tentukan Brand, dan Mulai Berpromosi
Jika ingin memulai bisnis dropship, sebaiknya kamu fokus dulu terhadap satu bisnis saja. Alasannya, karena kamu harus memiliki dahulu brand awareness yang baik dan maksimal di mata pelanggan. Walaupun dengan menjadi dropshipper kamu bisa menjual produk secara bervariasi, tapi kompetitornya juga banyak jadi pasti mempersulit kamu meraup keuntungan.Perihal brand, kamu harus memperhatikan kualitas dan ketahan produk yang kamu jual. Hal ini penting dilakukan untuk menghasilkan konsumen yang loyal. Hindari juga produk-produk yang siifatnya hanya tren sementara. Selain itu, hindari juga ya untuk menjual produk yang sensitif dan belum jelas regulasi hukumnya di Indonesia. Berbicara tentang cara berpromosi, kamu mungkin akan mendapatkan konten dari supplier. Namun, agar terlihat berbeda dan menarik, cobalah untuk memodifikasi konten yang ada. Sekarang ini, pembeli juga lebih tertarik dengan produk yang kontennya seru dan memiliki nilai.
Mereka tak akan segan membeli produk kamu jika content marketing kamu berjalan dengan baik serta tepat.
5. Bertransaksi dan Menangani Pelanggan
Baca Juga : Apa Itu PHP? Pengertian dan Tutorial PHP Pemula Wajib Simak

Mantap broo, terima kasih atas share infonya
ReplyDeletesama" kang,semoga bermanfaat
DeleteBermanfaat Infonya. Makasih kak. Jangan lupa mampir ke blog ku yaa
ReplyDeleteya sama",sudah di back ya hehe
Deleteterima kasih kak artikel nya izin bookmark yah
ReplyDeletesiaplah wkk
Delete